Pengalaman Menjadi PPK Divisi Data dan Informasi Pada Pemilu dan Pilkada 2024
Menjadi bagian dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) adalah pengalaman yang menantang sekaligus membanggakan, terutama bagi saya yang baru pertama kali terlibat sebagai penyelenggara pemilu. Setelah melewati seleksi CAT dan wawancara, saya dilantik sebagai PPK Divisi Data dan Informasi pada akhir 2022 untuk Pemilu 2024. Tidak hanya itu, pengalaman ini berlanjut hingga Pilkada 2024 dengan posisi yang sama. Sebagai yang bertangung jawab di balik pengelolaan data pemilih di wilayah kerja pemilihan, divisi ini menjadi tulang punggung proses pemilu yang akurat dan transparan. Inilah kisah, pelajaran, dan tips yang saya dapatkan selama menjalani tugas ini.
Apa Saja Tugas Divisi Data dan Informasi PPK?
1. Verifikasi dan Validasi Data Pemilih
Memastikan data pemilih dari PPS (Panitia Pemungutan Suara) sudah akurat, termasuk nama, alamat, dan status kependudukan. Merevisi data jika ditemukan kesalahan atau duplikasi.
2. Koordinasi dengan PPS dan KPU
Menjembatani komunikasi antara PPS dan KPU Kabupaten/Kota untuk sinkronisasi data. Judulnya menjembatani tapi ternyata tak semudah itu ferguso dan banyak yang salah pemahaman juga terkadang
3. Pembaruan Data Pemilih Berkelanjutan
Memantau perubahan data pemilih (meninggal dunia, pindah domisili, atau baru terdaftar) hingga H-7 pemungutan suara.
4. Penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Mengonsolidasi data akhir pemilih yang berhak memilih di tiap TPS (Tempat Pemungutan Suara). Disini biasanya banyak ni yang protes karna lokasi TPS agak jauh.
5. Pengelolaan Sistem Informasi
Menginput data ke dalam aplikasi Sidalih (Sistem Informasi Data Pemilih) harus antri di KPU Kota dan selanjutnya memastikan integritasnya.
6. Penanganan Keluhan Masyarakat
Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kesalahan data pemilih atau ketidaksesuaian DPT. atau tidak terdaftar dalam DPT.
Tantangan Divisi Data dan Informasi
1. Akurasi Data yang Harus Sempurna
Meskipun manusia tak ada yang sempurna tapi Kesalahan kecil seperti salah eja nama atau alamat bisa memicu protes masyarakat atau gugatan ke Panwascam atau Bawaslu. Dengan puluhan ribu data yang ditangani sangat rentan terjadinya kesalahan data baik nama, alamat, NKK atau NIK
2. Deadline yang Super Ketat
Pembaruan data harus selesai dengan segerah, seringkali ada revisi dadakan dari dari KPU Kota atau perubahan kebijakan KPU. Padahal sering kali tugas yang sebelumnya masih proses tapi muncul data baru.
3. Kendala Teknis Sistem
Aplikasi Sidalih atau E Coklit terkadang error atau lambat, terutama saat input data massal. Atau tidak suportnya perangkat yang dimiliki Petugas Pantarlih juga sering menjadi masalah.
4. Koordinasi dengan Banyak Pihak
Harus berhubungan dengan PPS, Pemerintah setempat dan KPU, yang tidak semua merespons cepat. Kalau yang ini biasanya di WA Online tapi takunjung ada balasan, kayak cinta bertepuk sebelah tangan.
5. Tekanan Publik
Masyarakat yang emosional saat data mereka tidak tercantum di DPT, kesalahan input data atau lokasi TPS yang tidak sesuai dengan keinginan pemilih juga sering menjadi masalah ditambah lagi panggilan oleh Panwascam atau Bawaslu terkait data-data yang tidak akurat, selisih data atau ada pemilih yang terlewat didata, bisanya ini disebut dengan surat cinta Panwascam
Tips Sukses Menjalani Tugas sebagai PPK Divisi Data dan Informasi
1. Kuasai Aplikasi dan Sistem dengan Baik
Pelajari fitur Sidalih dan aplikasi pendukung lainnya agar lebih paham poses perjalanan data dan ikuti setiap bimbingan teknis dengan serius.
2. Buat Tim yang Solid
Bagi tugas dengan anggota divisi sesuai keahlian, jaga jeharminisan dengan dengan rekan PPK lain dan PPS diderah kerja kita. Menyatukan pemikiran terkadang cukup sulit, ada yang terbiasa kerja dengan tekanan yang tinggi dan ada juga yang kerjanya tidak mau capek tapi kerja susah pengennya kumpul-kumpul ngobrol-ngobrol (Biasanya yang gini ngerasa paling banyak kerjanya dari yang lain heheh)
3. Backup Data Setiap Hari
Simpan salinan data di cloud atau hard drive eksternal untuk antisipasi kehilangan data atau sistem error dalam hal ini saya banyak menggunakan OneDrive dan Google Drive untuk backup data (jangan lupa Pasword Drivenya ya malah hilang semua jadinya)
4. Komunikasi Proaktif dengan PPS
Jadwalkan rapat koordinasi mingguan dengan PPS untuk memastikan data dari bawah sudah valid meskipun sulit memastikan kevalitan data tapi harus terus diteliti dan terus motivasi PPS agar semangat dalam menjalankan tugas namanya manusia ada saatnya juga bosen atau moot tidak stabil.
5. Siapkan Mental Hadapi Keluhan
Latih kesabaran dan gunakan bahasa yang santun saat menangani protes masyarakat. Siapkan dokumen pendukung untuk klarifikasi atau jurus-jurus ninja untuk mendinginkan keadaan.
6. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kerja lembur sering tidak terhindarkan. Atur pola makan, istirahat cukup, dan sempatkan olahraga ringan, sering sering juga minum vitamin.
Menjadi PPK Divisi Data dan Informasi mengajarkan saya bahwa data bukan sekadar angka tapi lebih kepada representasi hak konstitusional warga negara. Meski penuh tekanan, peran ini melatih ketelitian, manajemen waktu, dan kemampuan berkomunikasi. Bagi saya yang akan terjun ke dunia penyelenggaraan pemilu maupun tugas lain, siapkan mental, kuasai sistem, terus belajar dan jadilah teliti sejak hari pertama. Dengan integritas dan kerja tim, kontribusi kecil kita bisa menjaga kredibilitas demokrasi.
Buat kalian yang akan jadi PPK, jangan takut! Pelajari sistem data sejak awal, bangun komunikasi baik dengan tim, dan selalu siapkan strategi cadangan. Percayalah, pengalaman ini akan mengajarkan kalian tentang pentingnya kerja tim dan kejujuran dalam demokrasi. semangat untuk Pemilu dan Pilkada 2028 mendatang naik tingkat, tetap, turun atau tidak sama sekali kita lihat saja nanti.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Menjadi PPK Divisi Data dan Informasi Pada Pemilu dan Pilkada 2024"